Belajar sambil bermain tentu adalah salah satu sebuah kondisi yang diidamkan oleh siswa. Apalagi pembelajaran tersebut terdapat media gambar sebagai penunjang, tentu siswa akan lebih bersemangat. Berikut merupakan gambaran dan penjelasan pembelajaran examples non examples.
Daftar Isi
Pengertian
Model example, non example adalah program pembelajaran yang dalam prosesnya memakai instrumen gambar untuk penyajian materi. Kegunaan dari adanya contoh gambar adalah agar siswa bisa menganalisis gambar ke dalam sebuah deskripsi. Deskripsi gambar berupa pemaknaan dan interpretasi siswa mengenai maksud dari isi gambar yang disajikan.
Pembelajaran jenis ini berfungsi agar siswa bisa memahami materi dengan cara berimajinasi. Selain itu model ini juga bermanfaat untuk merangsang siswa dalam berpikir analitis dan kritis untuk menyelesaikan segala masalah. Terutama masalah yang ada pada gambar yang dipresentasikan.
Examples Non Examples Menurut Para Ahli
Example non examples adalah teknik yang dapat dipakai guru dalam pengajaran dengan tujuan agar siswa bisa lebih paham tentang definisi konsep. Hal ini merupakan pendapat Buehl (1996) Apariani, (2010:20).
Berdasarkan penuturan Huda (2014), pembelajaran examples non examples merupakan pembelajaran yang memanfaatkan gambar sebagai perangkat untuk penyampaian materi ajar. Ini bertujuan agar siswa mampu belajar dengan pola pikir kritis dan pola pikir menyelesaikan sesuatu (pemecahan masalah). Karena dengan adanya gambar, siswa bisa terpicu untuk menganalisis dan mendeskripsikan makna atau maksud dari gambar yang disajikan.
Berdasarkan pendapat Shoimin (2013), examples non examples merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk melatih kepekaan siswa pada suatu masalah, ini bisa dicapai dengan cara menyajikan contoh gambar, isu, atau topik yang nantinya akan diinterpretasikan dan dianalisis oleh siswa. Secara langsung guru nanti akan membimbing siswa dalam mengidentifikasi masalah, mengarahkan sudut pandang, mencari cara lain dalam pemecahan masalah dsb.
Examples merupakan teknik untuk menggambarkan dan mennjelaskan tentang suatu contoh pada materi yang sedang diajarkan. Lalu non examples merupakan teknik yang bukan menggambarkan suatu contoh pada suatu pembahasan materi yang diajarkan (berlangsung).
Contoh yang bisa didapat dengan menggambarkan suatu permasalahan yang sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan bahkan bisa didapat pada kehidupan sehari-hari.
Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar.
Model examples non examples dalam penerapannya diharuskan untuk menyediakan diagram, tabel dan gambar yang berkaitan dengan bahan materi ajar. Tentu materi yang ada sudah disesuaikan dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
(Roestiyah. 2001: 73) Urutan dalam pelaksanaannya, pembelajaran ini akan menyajikan sebuah gambar yang akan dipasang di dinding atau bisa menggunakan LCD. Selanjutnya siswa diminta untuk memperhatikan gambar, lalu siswa bisa melakukan diskusi dengan grup belajar tentang gambar yang telah diperhatikan. Selanjutnya mereka mempresentasikan hasil diskusi grup, lalu guru akan melakukan bimbingan dan evaluasi, dan pada tahap terakhir, guru & siswa melaksanakan refleksi pembelajaran.
Langkah-Langkah atau Sintaks Examples Non Examples
Berikut merupakan sintaks dari model pembelajaran yang dalam aktivitasnya menggunakan gambar berdasarkan (Agus Suprijono, 2009 : 125), yakni:
- Pertama-tama guru akan menyediakan gambar yang cocok dengan misi pembelajaran. Gambar yang dipakai harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan dengan kompetensi yang telah ada.
- Kedua guru akan mempresentasikan gambar pada dinding atau LCD Proyektor. Pada langkah ini guru bisa menyuruh siswa untuk menyediakan gambar yang sesuai. Selanjutnya siswa akan membuat grup belajar.
- Ketiga guru akan mengarahkan siswa untuk menyimak gambar dan menganalisanya. Siswa akan diberi kesempatan berupa waktu untuk memahami gambar dengan cermat. Guru juga bisa memberikan clue agar siswa bisa terangsang dalam memahami gambar.
- Keempat guru akan mengarahkan siswa untuk membuat grup belajar 2 hingga 3 siswa. Yang bertujuan untuk menganalisa gambar lebih lanjut. Lalu analisa tersebut ditulis di kertas yang telah disediakan oleh guru.
- Kelima setiap grup belajar akan diberi waktu untuk mempresentasikan didepan kelas dari diskusi yang telah didapat.
- Keenam berdasarkan hasil diskusi dan presentasi siswa, guru akan mengutarakan sebuah evaluasi dan revisi apa yang benar dan salah pada presentasi siswa dan menguraikan tentang misi pembelajaran yang ingin didapat.
- Pada tahap ketujuh ini siswa dan guru akan membuat kesimpulan tentang materi belajar yang telah dilalui.
Contoh Gambar atau Kartu
Ini merupakan beberapa contoh gambar atau kartu yang bisa dimanfaatkan oleh guru, contoh gambar tidak harus seperti video di bawah, yang penting contoh gambar bisa memicu siswa untuk berpikir kritis dan analitis. Karena contoh gambar bisa berupa pemandangan, simbol (seperti simbol garuda), gambar seseorang yang sedang melakukan sesuatu dsb.
Kelebihan dan Kekurangan
Berikut merupakan beberapa pertimbangan yang bisa dilakukan oleh guru agar bisa menggunakan pembelajaran ini dengan kritis dan tepat guna.
Kelebihan
Ini didasarkan pada Buehl (Apriani dkk, 2007:219) yang menjelaskan kelebihan model pembelajaran ini, yakni:
-
- Peserta didik bisa memulai suatu materi dari satu definisi yang berikutnya dipakai untuk memahami sebuah konsep sehingga penguasaannya bisa lebih komprehensif .
- Anak didik berpartisipasi pada sebuah penemuan, yang nantinya bisa memicu akal dan perasaan mereka untuk mengkonstruksi konsep, yang berasal dari aktivitas pembelajaran non example dan example.
- Peserta didik akan mendapat kesempatan untuk menjelajahi karakteristik dari suatu konsep dengan memperhitungkan bagian non example yang bisa termuat yang sudah dijelaskan pada bagian example.
- Siswa bisa mengembangkan keterampilan untuk berpikir kritis ketika melihat gambar yang sesuai dengan kompetensi dasar.
- Mengimplementasikan materi dari contoh gambar yang sesuai dengan kompetensi dasar.
- Setiap siswa akan diberi waktu untuk mengutarakan apa yang dipikirkan setelah menganalisis gambar yang sesuai dengan kompetensi dasar.
Kekurangan Example Non Example
-
- Waktu yang digunakan cenderung panjang.
- Materi yang ada di sekolah tidak selalu bisa cocok dengan presentasi gambar.
Kesimpulan
Dengan menggunakan imajinasi siswa bisa terlatih untuk bermimpi tanpa batas, dengan imajinasi pula abad 21 menancapkan era keemasannya. Itulah kenapa pembelajaran examples non examples sangat cocok untuk era sekarang ini.
Imajinasi bisa bermanfaat untuk mengembangkan ide, meningkatkan kepekaan dan mempertajam otak. Hal tersebut tentu sangat bermanfaat bagi kehidupan siswa, terutama ketika mereka ingin mencapai sebuah tujuan atau cita-cita.
Dalam implementasinya examples non examples cocok sebagai selingan ketika proses kegiatan belajar mengajar berada pada titik jenuh yang mengakibatkan siswa bosan dan terjadi stagnasi.