Seorang guru tentu harus mengetahui apa yang dimaksud dengan Project Based Learning. Project Based Learning adalah model pembelajaran yang seringkali diterapkan pada siswa agar mereka aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebagai seorang pengajar, Anda tentu perlu memahami konsep ini sehingga dapat diimplementasikan dengan baik. Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian Project Based Learning, karakteristik, tujuan, hingga langkah penerapannya. Mari kita simak bersama!
Daftar Isi
Pengertian
Project Based Learning adalah metode belajar-mengajar yang menggunakan media proyek atau kegiatan. Siswa yang nantinya akan melakukan eksplorasi, penilaian, mengolah informasi hingga mencari kesimpulan dari hasil pembelajaran yang didapat.
Dengan demikian, Project Based Learning atau PJBL adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan semua analisis dan investigasi yang mendalam dalam suatu topik permasalahan yang diangkat.
Pengertian Menurut Para Ahli
Beberapa pengertian pembelajaran berbasis proyek juga dicetuskan oleh para ahli, yaitu sebagai berikut:
- Made Wena: Project Based Learning adalah model pembelajaran yang membuat pendidik mengatur pembelajaran melalui kegiatan proyek.
- Grant: Project Based Learning adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan suatu investigasi atau pencarian solusi yang mendalam pada topik yang diangkat.
- Afriana: Project Based Learning adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dan memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi murid.
- Fathurrohman: Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media belajar. Sehingga akan dicapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
- Goodman dan Stivers: PJBL adalah pembelajaran yang dibentuk dari kegiatan serta tugas nyata yang dapat memberikan tantangan bagi siswa terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara tim.
Karakteristik Project Based Learning
Ada karakteristik yang membedakan Project Based Learning dengan model lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri utama sebuah model pembelajaran tersebut dikatakan sebagai Project Based Learning:
1. Centrality
Yang dimaksud dengan centrality adalah proyek dalam model ini menjadi pusat dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, proyek tersebut menjadikan siswa untuk menginvestigasi dan mencari pemecahan masalahnya.
2. Driving Question
Karakteristik selanjutnya yaitu berfokus pada pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Berbeda dengan model pembelajaran pasif dimana pendidik mengajar satu arah, Project Based Learning membuat siswa menjadi aktif.
Siswa yang diharapkan untuk menjawab dan memecahkan masalah sesuai dengan konsep yang telah dipelajari.
3. Constructive Investigation
Siswa bertugas untuk menginvestigasi dan menganalisis secara mandiri terhadap tugas proyek yang diberikan sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.
4. Autonomy
Sesuai dengan namanya autonomy atau otonomi adalah wujud bagi individu yang memiliki hak untuk kemandirian.
Dalam project based learning, siswa dalam hal ini menggunakan hak otonominya untuk bebas untuk memecahkan masalah dan bertindak sebagai problem solver dalam topik yang dibahas.
5. Realisme
Karakteristik project based learning yang terakhir adalah realisme. Proyek yang diberikan difokuskan pada kegiatan yang serupa dengan situasi di kenyataan. Aktivitas ini mencerminkan tugas yang otentik dan sikap yang profesional.
Tujuan Project Based Learning
Tujuan Project Based Learning adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan kemampuan siswa untuk bersifat kritis dan aktif.
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam hal memecahkan suatu masalah.
- Memperoleh ilmu baru yang bisa diterapkan siswa di kemudian hari.
- Membuat siswa dalam menghasilkan sesuatu yang nyata dari hasil interpretasi masalah yang ada.
- Meningkatkan keterampilan dan keuletan siswa untuk mengelola bahan dan alat pendukung untuk menyelesaikan suatu proyek.
- Meningkatkan rasa kerjasama dan kepedulian terhadap peserta didik lainnya, khususnya untuk PJBL yang bersifat kelompok.
Kelebihan dan Kekurangan
Project Based LearningSetiap model pembelajaran yang digunakan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan di dalamnya.
Kelebihan
Adapun kelebihan Project Based Learning adalah sebagai berikut:
a. Belajar Mandiri
Kelebihan dari Project Based Learning adalah membantu siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri.
Namun, guru tetap harus mendampingi murid dan melakukan pemantauan secara berkala terhadap kemajuan para siswa.
b. Kolaborasi Kelompok
Model belajar PJBL adalah kolaborasi kelompok, siswa bisa belajar bagaimana cara bekerja sama dengan baik dengan murid lainnya.
c. Belajar Personal
Belajar secara mandiri dalam mengerjakan proyek akan membuat siswa berfikir kritis dan mampu menghadapi permasalahan yang ada.
d. Konteks Dunia Nyata
Hal penting dalam Project Based Learning yaitu mengambil permasalahan dari dunia nyata sehingga siswa dapat mencari solusi dari permasalahan yang ada di lingkungan sekitar tersebut. Oleh sebab itu, siswa diminta untuk memahami konteks masalah dengan baik.
e. Suasana Belajar Menyenangkan
Aktifnya siswa yang mengharuskan untuk mencari solusi sendiri membuat suasana belajar menyenangkan sehingga pengalaman belajar lebih bermakna.
Kekurangan
Adapun kekurangan dalam Project Based Learning adalah sebagai berikut:
a. Resiko Siswa Tidak Produktif
Model pembelajaran ini juga memiliki kekurangan yaitu siswa bisa menjadi tidak produktif karena guru tidak selalu mendampingi siswa.
Pemberian proyek dengan pemantauan berkala bisa membuat siswa menjadi malas untuk mengerjakannya dan hanya aktif ketika dipantau. Belum lagi jika proyek dilakukan secara berkelompok.
Kemungkinan siswa melimpahkan tugas kepada temannya serta pembagian tugas yang tidak rata menjadi lebih besar.
b. Pendapat Tim Tidak Tersalurkan dengan Baik
Hal yang menjadi kekurangan selanjutnya adalah dalam berkelompok, siswa bertindak sebagai pemecah masalah. Jika berdiskusi, pendapat siswa tidak tersalurkan dengan baik karena mereka bebas untuk menentukan jawabannya.
Siswa yang aktif akan mempertahankan pendapatnya agar diterima oleh anggota kelompok. Sedangkan beberapa lainnya terkadang masih sulit untuk mengutarakan pendapatnya dalam kelompok.
Di era sekarang ini, PJBL juga membuat kerja sama tim berkurang karena jenuh berinternet. Mereka hanya berkomunikasi secara daring sehingga pendapat tidak tersalurkan dengan baik. Proyek juga akan menjadi terhambat jika siswa pasif dan sulit memahami tugas.
c. Menimbulkan Kebingungan Antara Murid dan Guru
Permasalahan yang sering terjadi dalam PJBL adalah kebingungan murid dan guru. Hal ini karena proyek dilakukan secara mandiri sehingga siswa bingung apakah proses mengerjakan tugasnya sudah benar atau tidak.
Sedangkan bagi guru juga dapat memunculkan kebingungan karena tidak terus memantau muridnya sehingga tidak tahu sampai mana proses belajar siswa.
d. Kendali Guru Kecil
Guru tidak bisa memantau penuh sehingga resiko terjadi kesalahan pada murid juga tinggi.
e. Membutuhkan Alat Lebih Kompleks
Banyak alat dan bahan yang diperlukan dalam PJBL sehingga dibutuhkan tim teaching.
Teori Pendukung Pembelajaran Berbasis Proyek
Project Based Learning didasarkan pada teori pendukung yang membantu Anda memahami konsep dari model pembelajaran ini. Model PJBL adalah pembelajaran yang membuat peserta didik menjadi aktif serta memiliki pemahaman yang mendalam.
Hal tersebut sesuai dengan teori Kognitif dan Konstruktivistik yang dikemukakan oleh Jean Piaget. Menurutnya, perkembangan kognitif seseorang sebagian besar ditentukan oleh penanganan objek dan interaksinya dengan lingkungan.
Dengan demikian, ilmu akan lebih bermakna jika dicari sendiri oleh siswa karena mereka memiliki pengalamannya secara langsung dalam pencarian masalah tersebut. Sama halnya dengan pembelajaran berbasis proyek yang lebih fokus tentang bagaimana memperoleh hasil dibandingkan sekedar mengingat ilmu tersebut.
Oleh sebab itu, guru memberikan kesempatan pada muridnya untuk menemukan dan mencari solusi sendiri sehingga lebih bermakna dan mendalam.
Teori berikutnya adalah teori Vygotsky yang berkaitan dengan aspek sosial. Menurutnya, interaksi sosial membuat seseorang memunculkan ide baru dan memperkaya pengetahuan. Sejalan dengan itu, Project Based Learning juga lebih banyak dilakukan secara kelompok.
Melalui interaksi kelompok tersebut, siswa dapat bertukar pikiran sehingga akan didapatkan pengetahuan baru dan ide yang solutif untuk masalah yang ada.
Sesuai dengan teori tersebut, ada dua tingkat perkembangan yang terdiri dari perkembangan aktual dan potensial.
Perkembangan aktual berasal dari mendapatkan pengetahuan dengan upaya sendiri sedangkan perkembangan potensial adalah perkembangan siswa mencapai intelektual dengan bantuan dari sekitarnya, yaitu teman mereka.
Bagaimana Langkah Menerapkan Project Based Learning
Bagi tenaga pengajar, Anda perlu menyiapkan Project Based Learning yang sesuai dengan siswa yang akan kalian didik. Oleh sebab itu, tugas membuat PJBL tidak boleh sembarangan. Langkah menerapkan Project Based Learning adalah sebagai berikut:
1. Awali Pembelajaran dengan Pertanyaan yang Menarik (Start with the big question/essential question)
Pembelajaran berbasis proyek dimulai dengan membuat pertanyaan besar atau esensial kepada siswa. Pertanyaan tersebut harus mampu dicerna oleh siswa dan seringkali menjadi pertanyaan yang menarik untuk dipecahkan.
Topik yang diambil sesuai dengan kenyataan sehingga siswa dapat melakukan analisis yang mendalam.
2. Rencanakan Proyek
Perencanaan proyek sebaiknya dilakukan dengan melibatkan siswa. Baik itu berupa aturan main hingga berkenaan dengan topik pembahasan, hingga bahan dan alat yang diperlukan.
Hal ini agar siswa memiliki rasa memiliki dalam proyek tersebut sehingga mereka akan lebih bersemangat dan aktif terlibat dalam kegiatan tersebut.
3. Buat Jadwal Proyek
Langkah selanjutnya yang tidak boleh terlewat adalah penyusunan jadwal proyek yang dikerjakan siswa. Guru atau pendidik harus memilih jadwal secara tepat. Berikan waktu pengerjaan yang sesuai dengan kerumitan proyek.
Berikan juga pengarahan apa yang perlu mereka lakukan dalam waktu-waktu tersebut hingga jatuh tempo pengumpulan proyek.
Guru juga harus bijak dalam mengambil keputusan. Jika proyek tersebut sulit, Anda dapat memperpanjang dateline pengerjaan dan menjadikan tugas kelompok agar lebih mudah dikerjakan oleh siswa.
4. Melakukan Pengawasan Terhadap Jalannya Proyek
Dalam pembelajaran berbasis proyek tidak serta merta guru melepas tanggung jawabnya dalam mengajar. Pengawasan terhadap jalannya proyek pada PJBL adalah penting. Monitoring wajib dilakukan oleh guru selama murid menyelesaikan proyek.
Guru dalam PJBL adalah sebagai mentor yang mengajarkan kepada murid bagaimana bekerja dalam kelompok dan menjadi tim yang baik dan mampu menjawab permasalahan.
5. Berikan Penilaian Pada Produk yang Dihasilkan
Penilaian ini akan membantu guru untuk mengukur kemampuan, menilai kemajuan, memberikan umpan balik terhadap pemahaman siswa, serta membantunya untuk menyusun strategi di pembelajaran selanjutnya.
Pemberian nilai dilakukan pada saat murid mempresentasikan hasil proyeknya baik kelompok maupun individu di hadapan teman-temannya.
6. Evaluasi
Langkah terakhir, yaitu evaluasi. Evaluasi merupakan akhir dari pembelajaran berbasis proyek. Guru akan memberikan masukan-masukan mengenai proyek yang telah mereka kerjakan. Jika ada kekeliruan, maka guru harus meluruskannya.
Selanjutnya, para murid diminta untuk menyampaikan pendapatnya terhadap proyek yang sudah mereka jalankan baik dalam hal tugas itu sendiri maupun ungkapan perasaan terhadap kerja sama timnya.
Kesimpulan
Pembelajaran Berbasis Proyek adalah metode pembelajaran dimana siswa bisa aktif dan memiliki kontrol besar terhadap penyelesaian proyek tersebut. Guru hanya sebagai pemantau secara berkala terhadap proyek yang dikerjakan oleh siswa.
Model pembelajaran ini memiliki kekurangan yang bisa diminimalisir dengan melakukan langkah penerapan pembelajaran berbasis proyek yang baik dan benar. Semoga bermanfaat!
Referensi
https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_5.pdf
How Does Project-Based Learning Work? – Edutopia (2007)
Project-Based Learning: Differentiating Instruction for the 21st Century (2012)
sangat membantu dan memberikan pemahaman, thanks