Terminologi metakognisi pertama kali dikemukakan oleh filosof pendidikan yang berbasis psikologi yakni John H. Flavell. Merupakan cara berfikir yang jauh ke depan, atau penjelasan yang lebih populer disebut sebagai memikirkan apa yang sedang dipikirkan.
Agar lebih jelas mengenai apa itu metakognitif berikut penjelasannya, terutama dalam pengaplikasiannya dalam pembelajaran atau pendidikan di kelas.
Daftar Isi
Pengertian
Bila diartikan secara gamblang metakognitif adalah teknik berfikir tentang berfikir, maksudnya adalah kita bisa berfikir tentang merenung, menganalisis, dan memahami cara berfikir sehingga kita bisa membuat keputusan yang tepat dan bisa memecahkan masalah secara lebih efektif.
Arti lain dari metakognitif juga bisa berarti kapabilitas seorang manusia dalam mengontrol dan memperhatikan pikirannya (memikirkan apa yang sedang dipikirkan).
Mengapa metakognitif perlu dipelajari? Karena dengan mempelajari metakognitif kita bisa tahu dengan apa yang kita pikirkan, apa yang kita tidak ketahui dan apa yang harus dilakukan untuk membuat keputusan. Selain itu siswa bisa berpikir mengenai apa itu belajar dan juga bagaimana cara belajar.
Metakognisi juga merupakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan terdahulu untuk merencanakan strategi dalam menyelesaikan tugas pembelajaran, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan masalah, merefleksikan dan mengevaluasi hasil, dan memodifikasi pendekatan seseorang sesuai kebutuhan.
Selain itu manfaat yang bisa ditemukan bila teori metakognitif diimplementasikan dalam pendidikan adalah bisa berdampak terciptanya sikap mandiri, sikap jujur dan berani mencoba pada diri siswa. Sehingga pengalaman dan pengetahuan bisa berkembang dengan maksimal.
Ketika ditarik pada pembelajaran atau pendidikan, metakognisi berarti siswa mengetahui dan memahami tentang dirinya saat belajar. Dan memahami kemampuan dan rencana belajar paling efektif untuk dirinya.
Jenis Metakognisi
Dalam tantangan zaman, kecerdasan metakognitif sangat berguna sebagai salah satu instrumen berpikir siswa. Sebab metakognitif adalah usaha secara sadar dari seorang manusia untuk bisa menggali potensi dan minat kemampuannya. Sehingga mereka bisa lebih mengenal diri dan jati dirinya. Terdapat dua jenis metakognisi, berikut jenis dan penjelasannya:
- Metakognitif self management, yakni kecerdasan yang mengharuskan siswa agar bisa mengontrol dan mengatur pertumbuhan keterampilan berpikir dan kognisi yang mereka miliki secara mandiri.
- Metakognitif self assessment, yakni kecerdasan untuk menilai diri sendiri. Di mana seseorang bisa menakar apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui.
Proses Metakognisi
Metakognisi akan membantu siswa untuk bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dalam meraih sebuah tujuan. Dari pola pikir apa yang harus dilakukan (what, learning goal) menjadi bagaimana cara melakukan (how, learning plan). Berikut merupakan tiga dasar proses metakognisi:
Plan
Adalah rencana belajar dan detail bagaimana cara melakukanya, dengan cara mengetahui esensi dari materi atau topik.
Monitor
Adalah pemahaman mengenai materi atau topik belajar, caranya adalah dengan menguji dengan soal pada topik atau materi belajar.
Evaluate
Adalah hasil belajar ketika materi atau topik sudah selesai dipahami, evaluasi bisa dilakukan dengan cara memodifikasi rencana dan cara belajar agar kedepannya menjadi lebih baik.
Proses di atas bisa membantu siswa untuk mengingat, analisis, interpertasi, dan implmentasi topik atau materi pelajaran.
Peranan Metakognisi dalam Pembelajaran
Berdasarkan pemaparan di atas bahwa metakognisi merupakan kapabilitas belajar siswa dalam memahami bagaimana cara belajar yang efektif untuk meraih kesuksesan belajar.
Terdapat pula beberapa pertimbangan kegiatan yang dapat dilakukan agar metakognitif siswa bisa berkembang, ini bersumber pada (Taccasu Project, 2008).
- Mambangun suatu strategi secara terencana dan runtut dalam aktivitas pembelajaran.
- Menganalisa kelemahan dan manfaat mengenai aktivitas belajar.
- Membuat rencana belajar mandiri sesuai dengan kebutuhan dan kesibukan siswa di rumah dan di sekolah.
- Menganalisa dan memakai pengalaman di kehidupan nyata untuk bahan referensi belajar.
- Menggunakan akses teknologi terkini (seperti smartphone dan internet) sebagai sarana dan sumber belajar.
- Membimbing dan melaksanakan diskusi sebagai sarana untuk menghasilkan solusi.
- Memanfaatkan sumber pengetahuan dari orang-orang yang berpengalaman dalam suatu bidang.
- Mengetahui sebab-sebab pendukung dalam kesuksesan belajar.
Dengan memahami poin-poin di atas aktivitas belajar bisa dilaksanakan dengan maksimal. Sebab dengan beberapa poin di atas siswa bisa tahu “belajar cara belajar” atau learning how to learn, sehingga siswa bisa lebih efisien dalam menyerap ilmu pengetahuan.
Lihat juga: Minat Belajar
Pengembangan Metakognisi dalam Pembelajaran
Program yang bisa dilaksanakan pengajar agar metakognisi bisa diterima oleh peserta didik adalah dengan menerapkan beberapa poin berikut, diantaranya adalah: (Taccasu Project, 2008)
Rencana Belajar yang Sesuai
Siswa akan terbantu jika rencana belajar bisa relevan dengan akitivitas dan kegitannya sehari-hari, caranya adalah dengan:
-
- Memotivasi siswa agar bisa memperhatikan cara berpikir dan belajar dirinya.
- Sebagai panduan siswa dalam membuat rencana terbaik dalam belajar.
- Siswa bisa memperhitungkan informasi yang muncul dalam pembelajaran selanjutnya, karena telah membaca dan mempelajari sebelumnya.
- Memandu siswa agar terbiasa dalam membuat pertanyaan.
- Membimbing siswa cara yang baik dalam menyampaikan ilmu pengetahuan yang baik.
Panduan untuk Siswa
Memandu siswa dalam pembelajaran untuk agar bisa bersikap baik.
Membangun kontrol diri dan kebiasaan mandiri
Membangun kebiasaan kontrol diri dan mandiri dapat dilaksanakan dengan: 1. Menganalisa cara belajar yang paling sesuai dengan diri siswa contohnya cara kinestetik, induktif, deduktif, audio atau visual. 2. Memperhatikan dan mengembangkan kapabilitas dalam belajar contohnya adalah (menulis, manajemen waktu, membaca dan menemukan solusi). 3. Menggunakan ruang dan model belajar secara maksimal dan bermacam-macam secara variatif saat di kelas dengan menggunakan metode diskusi, praktik, membuat grup belajar, ceramah dan permainan)
Membangun kebiasaan berpikir baik dan positif
Cara membangun kebiasaan positif bisa dengan cara: 1. membangun rasa harga diri dan rasa percaya diri siswa, 2. Menganalisa misi dari belajar dan belajar menikmati kegiatan belajar.
Membangun kebiasaan berpikir hirarkis
Membangun kebiasaan berpikir hirarkis bisa dilakukan dengan cara: 1. Dapat menentukan tujuan dan menemukan solusi dari sebuah persoalan. 2. Bisa mengkoneksikan setiap konsep yang ada dalam pengetahuan baru. 3. Bisa mengerti prioritas mengenai apa yang harus dipelajari terlebih dahulu.
Membangun kebiasaan bertanya
Kebiasaan bertanya bisa dibangun dengan cara: 1. Menganalisa gagasan dan konsep yang sesuai dengan fakta. 2. Menciptakan motivasi belajar. 3. Memfokuskan pada pengamatan saat pembelajaran.
Pembangunan dan mengembangkan metakognisi dalam belajar mengajar bisa dilaksanakan dari mulai kegiatan yang sederhana hingga kegiatan yang kompleks.
Kesimpulan
Tujuan dari mengajarkan cara atau strategi metakognitif adalah untuk membantu siswa menjadi terbiasa dengan cara metakognitif. Sehingga siswa bisa menerapkannya secara otomatis untuk mendapatkan makna, membuat penyesuaian bila terjadi kesalahan, mengerjakan tugas dsb.
Selain itu dengan terbiasanya siswa dengan metakognitif tanpa sadar mereka akan melakukan keterampilan tersebut namun biasanya mereka juga bisa menggambarkan proses metakognitif yang mereka lakukan.
Referensi
Flavell, John H. (1985). Cognitive development. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Beck, G. M. (1998) The Impact of a Prescriptive Curriculum on the Development of Higher Order Thinking Skills in Children, Unpublished MA dissertation, University of Leicester.
Praktis dan Mudah dimengerti . Trims
mudah dipahami, terimakasih
Contoh contoh praktis dalam pembelajaran seperti apa ya.. misal dalam mata pelajaran Biologi ata fisika.
Trims banyak atas penjelasannya