Active learning bila dijelaskan secara etimologi, pertama adalah active yang berarti aktif, energik, tangkas, berperan dan getol. Sementara kedua adalah learning yang berarti pembelajaran, berasal dari kata learn yang artinya adalah mempelajari.
Bila disimpulkan secara etimologi active learning adalah aktivitas mempelajari sesuatu dengan energik dan aktif (giat belajar).
Daftar Isi
Pengertian
Active learning atau dalam bahasa indonesia berarti pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang meminta siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran seperti berpikir (thinking), berdiskusi (discussing), menyelidiki (investigating) dan mencipta (creating).
Saat di dalam kelas, pembelajaran aktif akan bisa memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah, berjuang dengan pertanyaan kompleks, membuat solusi, dan menjabarkan ide mereka dengan bahasa mereka sendiri melalui tulisan, diskusi dan presentasi. Berdasarkan penelitian, metode active learning sangat efektif untuk siswa, bila dikomparasikan dengan metode yang terdiri dari ceramah saja.
Arti sesungguhnya dari active learning adalah memaksimalkan segala sumber daya yang ada pada siswa untuk bisa memperoleh hasil belajar yang optimal. Tentu semua itu disesuaikan dengan sifat, pribadi dan kecenderungan siswa dalam belajar.
Active learning atau pembelajaran aktif juga memiliki arti (tujuan) agar siswa tetap fokus pada setiap pembelajaran yang diberikan dan bisa menerapkannya dengan aktif.
Mengapa Menggunakan active learning atau pembelajaran aktif?
-
- Bisa memperkuat materi, konsep dan keterampilan yang penting dan berguna.
- Memberi feedback lebih sering dan langsung kepada siswa.
- Siswa bisa memperoleh kesempatan untuk membicarakan, memikirkan dan memproses materi.
- Keterhubungan materi dengan siswa bisa menjadi lebih kuat, sehingga bisa memicu motivasi belajar.
- Siswa akan mempraktekan keterampilan yang penting untuk masa depannya seperti kerjasama antar grup, antar individu, dan individu dengan grup.
- Self esteem siswa akan meningkat melalui interaksi dengan siswa lainnya.
- Membuat pertemanan antar siswa di kelas semakin hangat dan solid.
Langkah-langkah atau Sintak Pembelajaran Aktif
Agar bisa tercipta tujuan pemaksimalan potensi siswa, maka disusunlah langkah-langkah atau sintaks pembelajaran active learning, berikut tahapannya:
Memulai Pembelajaran Aktif
- Kenali teknik atau model pembelajaran aktif, beberapa yang mudah untuk diaplikasikan adalah “think pair share” dan “pembelajaran jigsaw”.
- Pertimbangkan untuk memanfaatkan teknologi tertentu seperti video, smartphone, laptop dsb untuk memfasilitasi aktivitas belajar.
- Mulailah dari awal dengan sederhana. Pilih satu atau dua model teknik, selanjutnya modifikasi agar sesuai dengan tujuan pembelajaran di kelas.
- Mulai dengan aktivitas yang menarik agar siswa bisa memperhatikan ke masalah dan materi yang menurut guru penting.
- Tetapkan aturan agar sikap siswa terjaga dan partisipasi siswa relevan dengan pembelajaran.
- Perkenalkan aktivitas dan jabarkan manfaat belajarnya dan buat grup belajar.
- Materi diutarakan oleh guru kepada masing-masing grup belajar.
- Siswa akan diberi tugas diskusi untuk menyelesaikan masalah dan akan dibatasi waktu tertentu.
- Diskusi pada grup belajar dilakukan dan melakukan kesimpulan.
- Setelah itu adakan aktivitas tanya jawab. Panggil beberapa siswa atau grup belajar siswa untuk membagikan pemikirannya.
- Lakukan kesimpulan menyeluruh, penilaian dan evaluasi.
Jenis-Jenis Active Learning
Semua jenis pembelajaran cenderung memiliki tujuan yang hampir serupa, yakni pemberdayaan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Untuk bisa mengembangkan ketiga aspek tersebut active learning memiliki beberapa jenis teknik dan meteode, yakni:
True or False (Benar atau Salah)
Teknik ini adalah kegiatan kerjasama yang mengharuskan siswa untuk berpartisipasi secara langsung ke dalam materi. Teknik ini mengajak siswa agar bisa mengungkapkan salah atau benar pada sebuah materi yang telah dijelaskan oleh guru.
Guided Teaching (Pembelajaran Terbimbing)
Teknik ini adalah kegiatan untuk mengetahui penguasaan materi pada siswa, bisa juga digunakan untuk alat uji pemahaman siswa. Teknik ini dilakukan dengan cara mengharuskan siswa untuk mencocokan jawaban dengan materi, apakah sudah sesuai atau belum.
Card Sort (Cari Kawan)
Teknik ini adalah kegiatan kerjasama yang dapat dipakai untuk mempelajari konsep, sifat, pengkategorian, fakta dari sebuah informasi dan membahas sebuah objek. Teknik ini mengajak setiap grup belajar untuk menjelaskan isi kartu yang telah diberikan oleh guru kepada grup. Siswa akan mempresentasikan isi kartu tersebut dengan bahasa mereka sendiri.
The Power of Two (Gabungan Dua Kekuatan)
Teknik ini merupakan kegiatan belajar yang dipakai untuk menjelaskan kegunaan dari kerjasama dalam pembelajaran kooperatif. Teknik ini mengharuskan siswa untuk bisa memperoleh jawaban secara mandiri (individu) dari apa yang telah guru tanyakan. Selanjutnya siswa bisa berdiskusi bersama dengan teman satu bangku.
Rotating Roles (Permainan Bergilir)
Teknik ini adalah kegiatan siswa dalam belajar melakukan keahlian drama atau sandiwara. Pada teknik ini siswa diminta untuk menciptakan sebuah skenario yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari dengan acuan materi yang sedang didiskusikan.
Karakteristik Pembelajaran Aktif
Berikut merupakan karakteristik active learning, yang berasal dari pendapatn Bonwell dan Eison (dalam Machmudah, 2008:64):
- Active learning tidak berfokus pada pengutaraan informasi oleh guru tapi pada aktivitas pembelajaran yang mengedepankan kemampuan berpikir kritis, analitis pada sebuah konsep dan masalah.
- Siswa dituntut untuk aktif dalam mengerjakan tugas dalam materi pelajaran.
- Berfokus pada pendalaman sebuah nilai dan sikap yang berkaitan dengan materi pelajaran.
- Siswa diharuskan untuk bisa berpikir kritis, analitis dan bisa melakukan refleksi. Ini bertujuan agar siswa bisa melakukan transformasi diri secara mandiri.
- Feedback dari siswa bisa dilakukan lebih efektif dan efisien pada saat aktivitas pembelajaran.
Keuntungan Pembelajaran Aktif
Berikut merupakan manfaat lain dari active learning selain memaksimalkan sikap aktif pada siswa:
- Peserta didik bisa lebih bersemangat dalam belajar, sebab dengan belajar aktif siswa bisa lebih mudah dalam memahami materi.
- Semua anggota grup belajar siswa memiliki perannya masing masing maka mereka akan terus terlibat dalam pembelajaran.
- Setiap siswa akan memiliki rasa tanggung jawab atas segala apa yang telah mereka pelajari.
- Siswa bisa dengan mudah mengutarakan pendapatnya.
- Setiap siswa bisa memiliki kesempatan yang sama untuk mengoreksi pendapat yang kurang tepat.
- Relevan dengan pembelajaran dan kurikulum 2013 (Indonesia) dan simpel.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas bisa disimpulkan bahwa active learning merupakan pembelajaran berusaha agar siswa selalu bisa proaktif dan giat dalam aktivitas belajar mengajar di kelas, terutama pada saat mengerjakan materi, menemukan ide memecahkan masalah, diskusi dsb.
Active learning sangat cocok diaplikasikan pada model pembelajaran kurikulum 2013 (K13) dan revisi. Karena visi pada active learning hampir sama. Selain itu active learning juga bisa menanggulangi siswa yang pasif saat pembelajaran.