Secara umum paragraf adalah suatu himpunan kalimat yang di dalamnya terkandung kalimat penjelas dan kalimat utama. Sedangkan ciri khas dari paragraf adalah pada awal paragraf terdapat indentasi atau menjorok dari batas kiri ke kanan, selain itu paragraf juga sering dinamakan alinea.
Dalam sebuah tulisan terdapat berbagai jenis tipe paragraf yang tersusun. Ini tentu bisa disesuaikan dengan apa yang diinginkan penulis dan struktur paragraf bisa dilandaskan pada posisi kalimat utama, esensi dan tujuannya.
Jenis atau tipe paragraf ini kerap kali dijumpai pada setiap karya sastra atau karya tulis. Berikut merupakan jenis paragraf dan penjelasannya. Selain itu ada juga contoh dari setiap jenis paragraf yang dijelaskan.
Daftar Isi
Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama:
Paragraf deduktif
Pada paragraf deduktif ide utama berada di kalimat pertama. Lalu kalimat pendukung ide utama berada setelahnya. Kalimat pendukung biasanya berisi informasi, penjelas dan penunjang dari ide utama yang berada di kalimat pertama.
Contoh Paragraf Deduktif
Rudi adalah anak yang memiliki peringkat teratas di kelas. Ketika belajar dia sangat fokus dan tidak mudah terganggu. Teman-temannya sering meminta tolong untuk diajari matematika. Selain itu dia sering menyempatkan diri untuk mengajari teman-temannya yang belum paham dalam pelajaran.
Keterangan: Kalimat yang memiliki tanda tebal merupakan gagasan utama dan kalimat lainnya adalah kalimat penjelas.
Paragraf Induktif
Paragraf induktif merupakan lawan dari paragraf deduktif, yakni ide utama berada di kalimat paling akhir dari sebuah rangkaian kalimat. Kalimat dari ide utama yang berada di akhir, merupakan penyimpulan dari setiap kalimat penjelas yang terdapat di kalimat sebelumnya.
Contoh Paragraf Induktif
Paragraf Campuran
Bila dicermati secara detail paragraf campuran merupakan gabungan dari paragraf deduksi dan induksi karena pada paragraf campuran ide utama berada di awal dan akhir dari sebuah susunan kalimat (paragraf).
Ini menjadikan kalimat pendukung yang bersifat penjelas berada di tengah antara ide utama yang berada di awal dan akhir paragraf.
Contoh Paragraf Campuran
Simak juga: Ragam Bahasa Indonesia
Berdasarkan Tujuannya
Paragraf Narasi ( Menceritakan )
Pada jenis ini paragraf akan berisi sebuah rangkaian cerita yang tersusun secara runtut. Secara garis besar narasi adalah menceritakan, jadi paragraf ini bertujuan agar setiap kalimat yang disampaikan bisa dibaca secara imajinatif oleh pembaca.
Sehingga pembaca bisa merangkai segala fenomena dan situasi yang ada dalam paragraf narasi dalam bayangan mereka.
Paragraf narasi kerap kali digunakan untuk karya sastra seperti novel, cerpen dan prosa. Karena pada karya sastra tersebut memiliki latar, konflik, alur cerita dan tokoh yang tidak mempunyai ide utama dalam sebuah paragrafnya.
Ciri-cirinya: ada tokoh, latar, dan suasana.
Contoh Paragraf Narasi
Paragraf Deskripsi ( Menggambarkan )
Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang memiliki misi agar setiap pembaca bisa mengimajinasikan setiap gambaran dari suatu paragraf dengan nyata. Jadi pembaca akan dibawa ke dunia imajinasi agar mereka bisa merasakan apa yang digambarkan dalam paragraf dengan jelas dan nyata. Sehingga bisa merasakan pengalaman yang nyata dari kelima indra yang mereka punya.
Jadi mereka seolah-olah bisa merasa, mencium dan mendengar dari kalimat yang diungkapkan pada paragraf.
Ciri-cirinya: Terdapat entitas yang dideskripsikan agar indera bisa terangsang.
Contoh Paragraf Deskripsi
Baca juga: Konjungsi Kausalitas dan Konjungsi Kronologis
Paragraf Persuasi ( Mengajak )
Rangkaian kalimat ini bertujuan untuk imbauan, membujuk, mengajak dan mempengaruhi, sehingga pembaca mau melaksanakan apa yang ada di dalam paragraf.
Ciri-cirinya : terdapat ajakan untuk melaksanakan sesuatu.
Contoh Paragraf Persuasi
Paragraf Argumentasi ( Pendapat )
Paragraf ini merupakan jenis yang hampir sama dengan paragraf persuasi. Tujuan dari paragraf argumentasi adalah untuk menjabarkan fakta berupa data/informasi dan opini, sehingga pembaca bisa percaya dan yakin.
Pada paragraf ini akan menampilkan berbagai sumber pendapat. Fungsi pendapat di sini adalah sebagai pendukung argumen, pendapat bisa berasal dari penulis paragraf, bisa juga berasal dari sumber lain yang kredibel seperti penelitian atau jurnal ilmiah. Selain itu paragraf ini juga akan menampilkan sebuah kesimpulan yang biasanya berada di penutup paragraf.
Ciri-cirinya: ada opini dan ada alasannya.
Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )
Jenis paragraf yang satu ini memiliki tujuan untuk menambah cakrawala wawasan dari pembaca. Karena pada paragraf ini terdiri dari data, gagasan, pengetahuan dan opini dari penulis.
Penulisan teks eksposisi memiliki sifat yang ilmiah karena pada paragraf eksposisi terkandung data yang spesifik. Model paragraf ini sering ditemukan pada artikel berita, karena pada artikel berita terkandung menyuguhkan fakta dan opini yang jelas.
Ciri-cirinya: seringkali paragraf eksposisi ada kata “adalah”, setelah kata “adalah” biasanya akan dilanjutkan dengan penjelasan berupa data atau informasi.
Berdasarkan Pola Pengembangannya
Pola umum-khusus
Pada kasus pola ini pada kalimat permulaan cenderung memiliki karakter yang menjelaskan sifat umum dan selanjutnya dijabarkan pada sebuah detail.
Umum: Unggas
Khusus: Ayam
Pola khusus-umum
Pada pola ini adalah lawan dari umum-khusus karena pada permulaan kalimat berupa detail dan ditutup dengan kalimat yang berkarakter umum.
Pola definisi luas
Alur ini dimanfaatkan oleh penulis untuk mengutarakan informasi atau memaknai arti dari suatu hal.
Pola proses
Alur proses adalah susunan dari sebuah aktivitas untuk membuat dan menghasilkan urutan/rangkaian dari sebuah fenomena (kejadian).
Pola sebab-akibat
Pada pola ini paragraf akan menampilkan kronologi sebab dari suatu fenomena yang dirangkai dengan akibat.
Pola ilustrasi
Ilustrasi ini digunakan saat sebuah ide dianggap tabu atau sesuatu yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, maka diperlukan pola ilustrasi yang memperjelas penggambaran dalam bentuk yang lebih jelas.
Pola pertentangan dan perbandingan
Alur pertentangan biasanya dipakai saat membicarakan suatu masalah dengan cara menajamkan suatu pendapat dalam paragraf. Sementara pada alur perbandingan sering kali dipakai saat membicarakan dua objek yang memiliki perbedaan maupun identikal.
Pola analisis
Alur ini dipakai saat akan membahas ide yang memiliki karakter yang umum ke dalam skema logis analitis dan detail.
Pola klasifikasi
Klasifikasi ini digunakan untuk mengelompokkan hal, peristiwa, atau benda yang dianggap memiliki kesamaan tertentu.
Pola seleksi
Alur ini dipakai untuk menentukan sesuatu, apakah layak dipertahankan atau tidak. Caranya bisa dengan mempertimbangkan kegunaan, kondisi dan manfaatnya.
Pola titik pandang
Alur ini biasanya digunakan saat penulis memiliki suatu perspektif yang akan diceritakan dalam sebuah tulisan. Perspektif/sudut pandang biasanya berasal dari ide atau gagasan.
Pola dramatis
Alur ini biasanya digunakan dengan menggunakan metode dialog tokoh. Seringkali pola jenis ini pengungkapannya tersirat atau tidak secara langsung.
Analogi
Alur ini digunakan untuk memperbandingkan dua entitas berlainan yang memiliki persesuaian atau persamaan.
Generalisasi
Alur ini dilaksanakan dengan metode membuat kesimpulan yang bersifat general yang bersumber dari informasi-informasi yang dipunyai tokoh dalam cerita.
Kesimpulan
Demikian merupakan penjelasan mengenai jenis paragraf beserta contoh. Terdapat bermacam-macam paragraf yang bisa dibuat, selebihnya merupakan bagaimana cara menggunakan sesuai dengan kebutuhan.
Jenis paragraf di atas merupakan alat agar setiap kata dan ungkapan yang akan dibuat bisa lebih jelas, efektif dan tepat guna.
Jadi jangan ragu untuk selalu melatih dan mengembangkan paragraf agar setiap ide dan tulisan yang dibuat bisa menjadi lebih baik dan keren.