Asal mula tercetus adanya artikel ini adalah bahwa penulisan teks berita merupakan salah satu materi untuk siswa SMP dalam kurikulum 2013.
Fungsi dari adanya keterampilan menulis teks berita adalah agar siswa bisa mengartikulasikan atau menyuarakan buah gagasan dan ide kedalam bentuk tulisan yang informatif, singkat, jelas, logis dan padat.
Untuk mengawalinya dibutuhkan pengetahuan mengenai apa itu teks berita beserta cara/kaidah yang harus dilakukan untuk menulisnya.
Ketika menulis berita terdapat pedoman atau kaidah kebahasaan yang harus dipatuhi. Lain halnya dengan teks atau tulisan jenis lain, teks berita mempunyai pendekatan atau kaidah tersendiri.
Inilah yang membuat khas dan harus dipelajari ketika seseorang ingin menulis sebuah teks berita. Untuk bisa menulis berita berikut kaidah kebahasaan teks berita.
Daftar Isi
Pendayagunaan Bahasa Baku
Pemakaian bahasa baku merupakan ranah wajib yang harus dilaksanakan. Maksud dari bahasa baku adalah bahasa yang sesuai dengan EYD, mulai dari ejaan dan bentuknya berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Walaupun begitu bahasa dalam teks harus bisa simpel, fleksibel, terstruktur dan komunikatif. Selain itu isi berita usahakan untuk lebih padat dan hindari kata serta kalimat yang bertele-tele, apalagi jenis beritanya adalah straight news.
Pemakaian Verba Transitif
Ketika teks berita dituliskan, kerap kali tersebut memanfaatkan verba transitif. Maksudnya adalah sebuah subjek yang bisa berubah menjadi pasif dan juga aktif secara bersamaan. Ini merupakan kata yang dipekerjakan. Untuk lebih jelas simak tautan kalimat aktif dan kalimat pasif.
Contoh:
Perkumpulan masyarakat Desa di Kabupaten Kediri membuat jembatan gantung untuk menghubungkan Desa Sawangan dengan Desa Kauman.
Jembatan gantung untuk menghubungkan Desa Sawangan dengan Desa Kauman dibuat oleh perkumpulan Masyarakat Desa di kabupaten Kediri.
Opini dan Fakta
Maksud dari opini adalah asumsi atau pendapat yang memiliki karakter subjektif, sedangkan fakta adalah, kejadian, hal, keadaan yang sungguh terjadi.
Untuk bisa mengetahui keduanya berikut tautan apa itu opini dan fakta.
Pemakaian Kata Kerja Mental
Fungsi dari penggunaan kata kerja mental pada teks berita adalah untuk merespon mengenai apa yang telah terjadi sebagai berita. Pengaplikasian dalam kata kerja mental bisa bersifat empati. Agar lebih jelas mengenai kata kerja mental, simak apa itu kerja mental pada tautan tersebut.
Pemakaian Verba Pewarta
Terdapat verba lain yang mencakup dalam kaidah kebahasaan teks berita, yakni verba atau kata kerja pewarta. Maksudnya adalah kata kerja yang di dalamnya terdapat teks penggalan berupa percakapan sebagai sumber atau isi berita.
Verba pewarta merupakan kata yang dipakai untuk menunjukan bahwa sebuah paragraf atau kalimat merupakan sebuah percakapan.
Contoh dari verba ini sendiri adalah kata yang mempunyai karakter mewartakan, di antaranya adalah kata memberitahu, memaparkan, menjabarkan, mengatakan, menyampaikan, mengklarifikasi dan memberitahukan dsb. Esensi dari kata verba pewarta adalah mewartakan informasi kepada masyarakat agar mereka mengetahui.
Contoh
Mengklarifikasi: Pada saat jumpa pers, Pep Guardiola mengklarifikasi bahwa Lionel Messi akan meninggalkan Barcelona dan bergabung dengan Manchester City.
Memaparkan: Pelatih Manchester City tersebut juga memaparkan bahwa nilai yang ditebus lebih dari 200 Juta Poundsterling.
Pemakaian Kata Keterangan Waktu Serta Tempat
Kata keterangan yang ada dalam kaidah teks berita ini mencakup waktu dan tempat. Di mana bila dijabarkan merupakan jawaban dari kapan (When) dan dimana (Where).
Adverbial atau kata keterangan atau bermanfaat agar berita menjadi lebih aktual. Karena apabila berita tanpa keterangan, akan membuat isi berita menjadi kurang aktual dan kuat.
Contoh dan macam keterangan dalam teks berita:
- Tempat: Saat dijumpai di Masjid Istiqlal di ruang sekretariat, di Bandung.
- Waktu: Pada hari Jumat (04/02/2021), pada saat setelah sholat maghrib pukul 18.30.
- Penyebab: Dikarenakan, karena, sebab, bermotif
- Cara: langsung, menggunakan video call, pesan WhatsApp.
- Misi: manfaat, keuntungan, rangka, agar, untuk, guna.
- Similatif: Sesuai, persis, seperti, mendekati, serupa.
Pemakaian Konjungsi Temporal atau Waktu
Layaknya teks seperti pada umumnya, kalimat yang ada dalam teks berita terdapat kata sambung atau konjungsi di dalamnya. Akan tetapi dalam teks berita, konjungsi yang digunakan adalah kata sambung waktu atau temporal.
Maksud dari konjungsi jenis ini adalah kata sambung yang berguna untuk menjabarkan kronologi atau rangkaian fenomena yang terjadi pada sebuah berita.
Alasan dari penggunaan konjungsi ini adalah karena fungsi dari berita itu sendiri, yaitu untuk memberitahukan sebuah fenomena kejadian. Oleh sebab itu fenomena yang terjadi harus diungkapkan secara runtut.
Contoh dari konjungsi temporal itu sendiri di antaranya adalah: kemudian, sebelumnya, sesudahnya, lalu, selanjutnya dsb.
Campuran dari Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Pada isi teks berita sudah tidak asing lagi bagi kita bahwa didalamnya terdapat kutipan wawancara.
Seringkali hasil wawancara atau penjabaran dari narasumber merupakan landasan untuk menguatkan informasi yang telah ada.
Walaupun begitu hasil wawancara bisa menjadi krusial dalam sebuah teks berita. Dalam penulisan teks berita wartawan akan menulisnya dengan cara mengobservasi dan mengamati apa yang telah dikumpulkan dari narasumber (wawancara).
Berikutnya data akan diolah, yang nantinya akan menjadi kalimat langsung dengan mengutip beberapa kutipan wawancara.
Selanjutnya tulisan yang ada akan ditambahi sebuah kalimat yang telah dibuat oleh penulis plus informasi kutipan dari wawancara narasumber yang telah mengatakannya.