Penerapan kalimat aktif dan kalimat pasif tidak hanya dilakukan oleh bahasa Inggris. Namun dalam keseharian dan juga dalam mata pelajaran bahasa, kalimat aktif dan pasif terdapat juga pada bahasa Indonesia.
Meskipun begitu struktur pola bahasa Indonesia tentu berbeda dengan bahasa Inggris.
Daftar Isi
Pengertian
Kalimat aktif adalah bentuk kalimat yang fungsi subjeknya berlaku aktif sebagai aktor yang melaksanakan suatu aktivitas. Karena fungsi subjek adalah sebagai aktor yang melaksanakan aktivitas, maka objek yang ada di kalimat aktif menjadi korban.
Sementara kalimat pasif adalah bentuk kalimat yang fungsi subjeknya menjadi korban dan objeknya berlaku sebagai aktor.
Agar lebih bisa memahami pengertian yang ada di atas berikut contoh dari kalimat aktif dan kalimat pasif:
Contoh:
Kalimat Aktif:
Budi memasang ban mobil milik Roni.
S P O
Kalimat Pasif:
Ban mobil milik Roni dipasang oleh Budi.
S P O
Berdasarkan kedua kalimat yang di atas bisa dilihat bahwa keduanya memiliki alur yang sama yakni S-P-O. Namun bila diperhatikan dengan seksama, kedua subjek dan objek dari kalimat tersebut pasti berbeda.
Pada kalimat aktif, subjek akan berfungsi sebagai aktor yang melaksanakan sesuatu (predikat). Sedangkan, di kalimat pasif, Ban mobil milik roni berfungsi menjadi subjek yang melaksanakan pekerjaan yang menjadi predikat atau dapat dikatakan menjadi korban.
Contoh yang telah dipaparkan adalah sebuah situasi yang mendeskripsikan dua kalimat, yakni kalimat aktif dan pasif. Berdasarkan contoh tersebut bisa dikatakan bahwa dua macam kalimat yang ada dapat diganti ke dalam pola yang berbeda.
Bentuk kalimat aktif dan pasif yang bisa diubah memiliki namanya sendiri yakni kalimat transitif & kalimat intransitif.
Ciri-ciri Kalimat Pasif
Ini adalah beberapa ciri kalimat pasif yang bisa diketahui:
a. Mempunyai Pronomina Persona yang tersusun dalam Predikat
Pronomina persona merupakan sebuah kata ganti yang menyatakan orang ke-1, ke-2, maupun ke-3, yakni kau,-nya, ataupun -ku.
Pronomina persona bisa menyatakan ke posisi subjek maupun objek. Akan tetapi bila posisi tersusun dengan predikat, maka dapat disimpulkan bahwa kalimat merupakan pasif, sebab pronominal personanya menuju pada objek.
Contoh:
Smartphone itu digunakannya setiap saat.
S P+O Ket. Cara
b. Predikat Lebih Sering Memiliki Imbuhan ke-an, ter-, atau di-
Bila teman-teman mendapati kalimat yang pada predikatnya terdapat tiga imbuhan seperti ke-an, ter-, atau di- maka dapat disimpulkan bahwa kalimat tersebut merupakan pasif.
Alasannya adalah tiga imbuhan tersebut akan menjadikan subjek menjadi korban.
Contoh kalimat pasif:
Pengendara motor ditangkap oleh Korlantas dengan cara mengendap-endap di lampu merah
S P O Ket. Cara
Ciri-ciri Kalimat Aktif
Terdapat cara lain untuk mengetahui bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat aktif atau bukan, yakni dengan mengetahui ciri-cirinya, berikut di antaranya:
a. Predikatnya Dapat Merupakan Kata Aus
Arti dari kata aus itu sendiri adalah sebuah kata yang tidak memerlukan imbuhan ketika menjadi predikat atau predikat yang tidak bisa ditambah imbuhan.
Kalimat aktif yang menggunakan kata aus pada predikatnya kerap kali menjadi jenis intransitif, walaupun begitu ada juga kata aus yang bisa diganti menjadi kalimat pasif.
Kata yang termasuk dalam golongan aus di antaranya adalah mandi, pulang, pergi, tidur, duduk dsb.
Bila kata aus diwajibkan untuk memperoleh imbuhan ber- ataupun me- maka hasil dan maknanya bisa berseberangan. Dengan begitu bila dalam kalimat terdapat kata aus yang terdapat pada predikat, maka bisa dipastikan bahwa kalimat tersebut merupakan aktif.
Contoh kalimat pasif:
Roni mandi di sungai
S P Ket. Tempat
b. Predikat Lebih Sering berImbuhan ber- ataupun me-
Bila teman-teman sering gagap untuk menentukan mana kalimat aktif dan mana kalimat pasif serta subjek mana yang sedang melaksanakan suatu aktivitas, teman-teman bisa perhatikan imbuhannya.
Kalimat aktif lebih sering menggunakan imbuhan ber- ataupun me- dalam predikatnya. Predikat dalam kalimat aktif akan melaksanakan sebuah aktivitas atau pekerjaan.
Contoh kalimat aktif:
Ayah merangkul punggung roni pada saat setelah sholat ashar.
S P O Ket. Waktu
Perbedaan dan Keterkaitan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Berdasarkan apa yang telah dipelajari di atas, bisa disimpulkan bahwa keduanya saling terkait. Satu hal yang membuat keduanya saling terkait adalah kalimat ini bisa diubah kedalam bentuk yang lain.
Contohnya adalah: Rani membersihkan sepatu (kalimat aktif), bisa juga diubah menjadi sepatu dibersihkan oleh Rani (kalimat pasif).
Berdasarkan contoh di atas bisa di lihat bahwa kalimat pasif bisa diubah menjadi kalimat aktif, begitu pula sebaliknya.
Transitif
Kalimat yang bisa diubah tersebut kedalam bentuk seperti itu dinamakan kalimat aktif transitif. Perlu diketahui bahwa kalimat aktif transitif ada dua bentuk, yakni:
-
- Kalimat aktif ekatransitif, yakni kalimat yang memiliki objek namun tidak mempunyai pelengkap.
- Kalimat aktif dwitransitif yang mempunyai semuanya, yakni objek & pelengkap.
Intransitif
Meskipun begitu kalimat yang ada tentu tidak semuanya bisa dijadikan kalimat pasif atau aktif dan sebaliknya. Kalimat jenis ini dinamakan kalimat intransitif, jenis aktif maupun pasif.
Adanya kalimat intransitif ini dikarenakan tidak tersedianya objek ataupun pelengkap. Agar lebih jelas mengenai kalimat intransitif pasif maupun pasif, berikut contoh yang bisa dijabarkan.
-
- Contoh kalimat aktif intransitif: Rani menjahit setiap hari. Pada contoh tersebut, Rani merupakan subjek, menanam merupakan predikat dan setiap hari merupakan kata keterangan.
- Sementara itu contoh kalimat pasif intransitif adalah benangnya sedang dipinjam. Benangnya merupakan subjek, dipinjam merupakan predikat. Berdasarkan contoh di atas bisa dikatakan bahwa kedua kalimat tersebut tidak bisa diubah, itulah kenapa kalimat tersebut dinamakan intransitif.