Kiasan atau bisa juga disebut majas, merupakan pendayagunaan bahasa. Berbagai jenis majas yang ada berguna untuk mendapatkan dampak atau impresi tertentu yang bisa menjadikan sebuah karya sastra menjadi lebih hidup.
Ini juga merupakan sebuah karakteristik bagi pembuat sastra untuk menggali diksi, bahasa dan kata yang bisa membuat penyampain sebuah sastra menjadi lebih indah. Setelah sebelumnya membahas mengenai majas metonimia dan majas paralelisme. Kini saatnya mengupas majas aliterasi.
Pengertian
Majas aliterasi adalah majas yang dalam pemakaiannya melakukan repetisi huruf konsonan (huruf mati) dalam pembukaan kata, yang mana di dalamnya terdapat sedikitnya dua kali pengulangan huruf konsonan.
Lebih lanjut makna dari repetisi huruf pada pembuka kata adalah bunyi hurufnya, sebuah kalimat yang berdiri akan ada dua kali atau lebih repetisi bunyi pembuka yang serupa.
Makna kiasan jenis ini sering digunakan dalam puisi, karena pemaknaan yang disampaikan pada majas bisa dihayati dan dipahami dengan perasaan. Dengan perpaduan bahasa dan penyampaian yang indah maka penikmat sastra bisa tersentuh dan bisa memaknai apa yang telah disampaikan oleh penulis.
Secara khusus majas aliterasi ini merupakan bagian dari majas repetisi. Agar lebih paham mengenai majas aliterasi, berikut contoh yang bisa disimak.
Contoh Majas Aliterasi
- Melamun bebas memaknai hidup tanpa batas
- Luka pergi lusa kembali lagi
- Pahitnya kopi dihempas pagar cinta
- Pergi menuju pelangi kehidupan
- Menang untuk menarik lawan
- Merakit cerita membubuk rasa
- Suara sumur tersapu air
- Kuat dan lemah beda kubu
- Sedih sejak dalam kandungan
- Bangun dengan bahagia
- Hijab pembawa hidayah
- Tugas untuk Tuhan
- Lapangan terbelah menjadi langit
- Bulan yang berkilau bak bunga
- Desa dengan desain yang menawan
- Lihan mengolah lisan dalam percakapan
- Jasad yang rindu dengan janah
- Robek hati diterkam rohani yang romantis
- Dua dukun sedang duel
- Terbang dengan gesit memukul gelatik
- Fasisme merupakan paham yang fatal
- Rudi vakum melakukan aksi vandalisme
- Nabi merupakan narator unggul
- Manis madu yang tidak terlupakan di lidah
- Laut memiliki nuansa yang menggugah nurani
- Logika milik Tan Malaka lolos ke dalam otak manusia
- Tawa langka seorang yang taat
- Kitab yang penuh kiasan
- Sinema berpadu dengan sinetron
- Habib harus hafal hadis
Selain karya sastra jenis puisi, majas juga kerap dimanfaatkan untuk menambah estetika dalam prosa. Meskipun begitu majas lebih banyak dipakai dalam puisi daripada prosa.
Seperti yang telah diungkapkan di atas, bahwa majas merupakan penggunaan bahasa untuk mempercantik sebuah karya sastra.
Tidak hanya bahasa Indonesia yang memanfaatkannya namun bahasa seperti Arab, Inggris, Jerman dsb juga menggunakan majas untuk kepentingan karya.