Pembelajaran adalah aktivitas berupa interaksi siswa dan guru pada sebuah ruang lingkup kelas atau ruangan yang dilaksanakan dengan edukatif. Misi utama dari pembelajaran adalah adanya perubahan tingkat kognitif, keterampilan dan sikap pada siswa.
Aktivitas pembelajaran adalah proses yang terdiri dari susunan kegiatan dari tahap strategi, implementasi sampai penilaian.
Daftar Isi
Penguraian
Model pembelajaran merupakan susunan konseptual yang dipakai sebagai panduan dalam implementasi pembelajaran yang dibuat dengan terstruktur agar tujuan belajar bisa tercapai Joice & Wells.
Sedangkan pengertian model pembelajaran berdasarkan Arends adalah suatu strategi atau alur yang dipakai sebagai panduan guru untuk menyusun strategi hingga implementasi pada pembelajaran di kelas.
Terdapat lima elemen yang menjadi landasan kenapa hal tersebut dinamakan model pembelajaran, ini berdasar pada (Naskah Model Pembelajaran Kajian Konstitusionalitas yang dikeluarkan oleh Dit. PSMA, 2016). yakni:
- Syntax sintaks yaitu langkah-langkah atau panduan dari pembelajarannya.
- Social system, yaitu keadaan lingkungan yang terdapat dalam belajar mengajar.
- Principles of reaction, yaitu mengilustrasikan cara yang harus ditempuh guru dalam melakukan, melihat dan merespon siswa.
- Support system, yaitu fasilitas yang ada untuk mendukung aktivitas pembelajaran seperti sarana, situasi belajar, bahan dan alat.
- Instructional adn nurturant effects yaitu memperoleh hasil belajar sesuai dengan tujuan awal yang telah ditetapkan
Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Pada kurikulum 2013 terdapat tiga model pembelajaran yang menjadi andalan yang bisa mendukung aktivitas belajar mengajar. Ini didasari pada (Permendikbud No. 103 Tahun 2014) yang memiliki visi agar siswa bisa berkembang dan mempunyai karakter saintifik, rasa ingin tahu dan perilaku sosial.
Tiga model yang menjadi andalan pada kurikulum 2013 (K13) adalah, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning).
Untuk mendukung pembelajaran kurikulum 2013, model pembelajaran yang bisa dipertimbangkan untuk digunakan antara lain model pembelajaran NHT (Number Head Together), TPS (Think Pair Share), TSTS (Two Stay and Two Stray), Jigsaw, Picture and Picture dan GI (Group Investigation).
Model pembelajaran yang direkomendasikan harus membuat siswa menjadi aktif, hindari model pembelajaran yang memiliki basis hafalan dan ceramah karena model jenis ini cenderung menggiring siswa untuk pasif.
Selain itu terdapat pembelajaran yang diperuntukan untuk sekolah kejuruan atau SMK yakni PBE Production Based Education dan Teaching Factory (TEFA).
Setiap pembelajaran yang diimplementasikan tidak semuanya bisa sinkron dengan kompetensi dasar atau materi yang akan disampaikan. Sehingga guru diharuskan untuk bisa kritis dalam menentukan model pembelajaran. Selain itu guru juga harus bijak dalam merumuskan kompetensi dasar agar bisa kompatibel dengan model pembelajaran.
Pendekatan Pembelajaran
Terdapat alat lain yang bisa digunakan guru untuk mendukung proses pembelajaran pada kurikulum 2013 (K13), diantaranya adalah:
- Pendekatan berbasis genre (Genre Based Approach)
- Contextual Teaching and Learning (CTL)
- Pendekatan Matematika Realistik (Realistic Mathematic Education)
Metode Pembelajaran
Untuk mendukung aktivitas pembelajaran terdapat alat/instrumen lain selain model dan pendekatan pembelajaran, yakni metode pembelajaran.
Pengertian dari metode pembelajaran itu sendiri adalah cara yang dipakai untuk menerapkan strategi yang telah dibuat ke dalam bentuk aktivitas nyata sehingga efektif untuk sampai pada misi pembelajaran. Metode pembelajaran terdiri dari metode simulasi, diskusi, demonstrasi, eksperimen.
- Diskusi
- Metode Eksperimen
- Demonstrasi
- Metode Simulasi
Kesimpulan
Setelah menguraikan apa saja alat yang bisa mendukung untuk proses belajar mengajar seperti metode, pendekatan dan model pembelajaran untuk kurikulum 2013 (K13). Kini saatnya guru untuk menentukan alat apa yang harus dipakai agar proses pembelajaran menjadi maksimal.
Untuk melakukan hal tersebut guru harus bisa menganalisis dan berpikir secara kritis dalam memilih, maka dari itu guru harus memiliki kesadaran kreatif pada dirinya.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013
Permendikbud No. 103 Tahun 2014