Ketika obrolan di suatu lingkungan perlu suasana hangat dan perlu dicairkan, terdapat beberapa upaya, salah satunya adalah dengan candaan atau bisa juga dengan melontarkan pantun.
Ini juga sering kita saksikan di acara lenong atau televisi yang biasa kita saksikan bila seseorang mau mencairkan suasana atau merayu seseorang. Berikut beberapa tips belajar cara membuat pantun dan pengertiannya.
Daftar Isi
Pengertian
Pantun adalah salah satu dari bentuk sastra dari puisi lama yang di dalamnya terdapat isi dan sampiran, di mana setiap bait ada empat baris yang kerap kali memiliki sajak a-b-a-b.
Pada pelajaran bahasa Indonesia tentu sudah pernah diajarkan apa itu pantun dan bagaimana cara membuat pantun.
Cara Membuat Pantun
Terdapat beberapa cara dan tips agar bisa membuat pantun yang bagus dan solid. Salah satunya adalah dengan mengetahui beberapa langkah yang nantinya akan diuraikan. Berikut di antaranya:
Mengetahui Syarat Pantun
Agar bisa membuat pantun dan pantun juga bisa dinikmati oleh khalayak luas, ada beberapa hal yang harus diketahui terlebih dahulu, yakni syarat-syarat membuat pantun. Di antaranya adalah:
-
- Pada satu bait ada empat baris kalimat.
- Dua baris awal merupakan sampiran.
- Dua baris berikutnya merupakan isi (pesan atau esensi yang akan disampaikan).
- Suku kata pada setiap baris terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata.
- Syarat pantun yang baik dan estetik harus memiliki sajak a-b-a-b.
Pembaca harus mampu menguasai syarat-syarat pantun yang ada, karena dengan begitu membuat pantun akan menjadi lebih gampang.
Memilih Topik atau Tema
Agar pantun memiliki pesan dan tujuan yang utuh dan terarah, pemilihan topik atau tema bisa menjadi sangat krusial. Sebab dengan topik atau tema yang jelas maka pesan akan tersampaikan dengan efektif.
Salah satu pertimbangan yang bisa dijadikan acuan dalam memilih tema di antaranya adalah:
-
- Pantun tentang cinta.
- Pantun mengenai nasihat.
- Pantun tentang anak-anak
- Pantun dengan tema komedi.
- Pantun tentang pendidikan.
- Dsb.
Pada topik yang telah disebutkan, fokuslah ke satu topik tema terlebih dahulu. Ini bertujuan agar pesan bisa lebih diterima oleh penikmat pantun.
Buatlah pantun sesuai dengan kemampuan, apa yang disenangi, dan apa yang sedang dilakukan. Apalagi sebuah gagasan atau ide tidak datang dengan sendirinya.
Membuat Isi Pantun
Sesudah memilih topik atau tema yang kiranya bisa digunakan dan mudah dibuat, sekarang saatnya untuk membuat isi pantun. Dalam membuat pantun usahakan untuk memikirkan isi pantun terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan memikirkan sampiran.
Contoh isi pantun:
…..
…..
Terus bekerja dan belajar
Agar setiap momen bisa dimanfaatkan
Dalam membuat isi, usahakan untuk berpikir secara sederhana dan bebas sesuai dengan apa yang ingin disampaikan.
Membuat Sampiran Pantun
Tahap akhir ketika membuat pantun adalah mengutarakan sampiran yang biasanya terletak di awal.
Untuk menciptakan sebuah sampiran sebenarnya cukup sederhana dan gampang. Hal awal yang harus dilakukan adalah fokus pada akhir baris dari isi pantun.
Misalnya seperti isi pantun di atas pada baris pertama yaitu “Terus bekerja dan belajar” fokuslah pada huruf akhir di “jar”.
Selanjutnya fokus pada isi baris dua yaitu “agar setiap momen bisa dimanfaatkan” di mana huruf terakhir adalah “kan”.
Setelah fokus pada huruf bagian akhir, maka selanjutnya adalah cari huruf yang sama pada akhiran yang sama seperti “jar” dan “kan”. Misalnya “wajar” untuk “jar”, dan “terabaikan” untuk “kan”.
Untuk lebih memahami berikut contoh dari sampiran yang bisa digunakan:
Contoh sampiran pantun:
Makanlah dengan wajar
Maka perut akan terabaikan
…..
…..
Sesudah rampung menciptakan isi serta sampiran. Maka tahap berikutnya adalah memadukan keempat kalimat yang ada menjadi satu urutan:
-
- Dua baris kalimat sampiran
- Dua baris kalimat isi
Bila dipadukan maka pantun akan berbentuk seperti di bawah:
Makanlah dengan wajar
Maka perut akan terabaikan
Terus bekerja dan belajar
Agar setiap momen bisa dimanfaatkan
Setelah melihat keempat baris kalimat digabungkan, maka pantun pun sudah jadi.
Fungsi Pantun
Pantun pada bahasa Indonesia memiliki manfaat atau fungsi yang sangat luas. Bila diringkas, pantun memiliki tiga fungsi utama, berikut di antaranya:
Pelestarian Bahasa
Pantun merupakan salah satu produk budaya dari tanah melayu, yang mana dalam penuturan katanya sangat khas. Dengan adanya pantun, bahasa yang ada akan tetap lestari, karena bahasa bisa berperan sebagai hiburan masyarakat dan masyarakat bisa menjaganya untuk melatih keterampilan dalam pola serta cara berpikir.
Sosial
Pada ranah sosial pantun bisa digunakan untuk mempererat silaturahmi dan bisa untuk mencairkan suasana. Di kalangan remaja, seseorang yang pandai berpantun akan sangat disegani. Ini merujuk lagi pada fungsi pergaulan agar suasana tegang bisa dicairkan. Dimana remaja yang pandai berpantun biasanya memiliki otak yang tanggap dan cerdas.
Kebudayaan
Dari segi kebudayaan, pantun sangat membantu sebuah budaya bisa lebih maju dan dinamis. Contohnya adalah pada suku Minangkabau, pantun bisa dipakai pada acara formal maupun non formal seperti pada acara adat yakni menjemput mempelai, acara pengangkatan gelar, pidato pada acara adat dan upacara pengangkatan penghulu.
Contoh Pantun
Berikut merupakan beberapa contoh pantun yang bisa disajikan, meskipun sedikit tapi semoga bisa membantu.