Bahasa Indonesia secara esensial merupakan pembelajaran yang pada arah tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi siswa (manusia) dalam berkomunikasi baik itu secara tulis maupun lisan.
Selain itu manfaat dari pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa bisa lebih paham dan mengenal karya intelektual dan sastra Indonesia. (Gipayana, 2008).
Seiring berkembangnya bahasa, pentingnya pembelajaran bahasa pada SD atau Sekolah Dasar merupakan hal yang sangat fundamental. Karena pada kasta pendidikan ini aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia pertama kali dikenalkan, dimulai, diarahkan dan direncanakan.
Selain itu bahasa adalah pusat yang bisa membuat perkembangan budaya, sosial, intelektual dan emosional menjadi lebih dinamis. Karena bahasa adalah pengantar pendidikan pada setiap level pendidikan.
Bahasa juga merupakan kunci dari naiknya kualitas pendidikan untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan yang digunakan untuk berpikir logis, kritis dan terstruktur.
Daftar Isi
Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Mengingat pentingnya pengenalan bahasa Indonesia pada peserta didik (terutama anak usia Sekolah Dasar), maka tercetuslah berupa misi/tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang bersumber dari Puskur Balitbang Depdiknas 2002. Berikut merupakan tujuannya:
- Peserta didik mampu menguasai bahasa Indonesia mulai dari arti, makna, bentuk dan fungsi pemakaiannya dengan akurat dan inovatif dalam rangka untuk mengenali karya, budaya dan sejarah bangsa.
- Peserta didik mempunyai kapabilitas memakai bahasa Indonesia untuk mengembangkan kecakapan sosial, emosional (afektif) dan intelektual (kognitif).
- Peserta didik dapat merasakan kegunaan karya sastra untuk meningkatkan kepekaan sosial, memperluas cakrawala dan wawasan, melatih kepribadian dan memperluas pengetahuan.
- Peserta didik dapat mengapresiasi dan merasa bangga pada bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
- Peserta didik mempunyai kapabilitas dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan berbahasa secara solid.
- Peserta didik mampu mengapresiasi budaya Indonesia baik dari segi abstrak maupun konkret sehingga jiwa luhur dan kebaikan dari nenek moyang bisa terwariskan.
Dari tujuan yang telah dipaparkan, tentu akan lebih baik bila segalanya bisa tercapai. Agar tujuan bisa tercapai dibutuhkan pengajaran bahasa Indonesia secara tepat guna dan terstruktur. Oleh karena itu dibutuhkan kualitas pembelajaran dan metodologi yang pas agar bisa tercapai.
Peran (Cara) Guru dalam Pembelajaran Bahasa Kepada Siswa
Menurut Tarigan 1989, terdapat beberapa macam pendekatan komunikatif atau model pembelajaran yang bisa digunakan secara efektif agar pembelajaran bahasa Indonesia bisa dipahami oleh siswa sekolah dasar (SD). Berikut metode yang bisa digunakan beserta tips dan caranya:
Metode Bermain Peran
Dengan melaksanakan metode bermain peran siswa akan dipaksa untuk berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Untuk lebih jelas mengenai metode ini simak artikelnya di sini: model pembelajaran role playing.
Metode Diskusi
Diskusi bisa dibagi menjadi dua, yakni diskusi antar siswa dan siswa dengan guru. Fungsi dari diskusi adalah untuk menyelesaikan sebuah masalah yang berkaitan dalam bahasa Indonesia. Simak artikel mengenai metode diskusi di tautan.
Metode Pemberian Tugas
Ini adalah langkah penting yang bisa digunakan siswa dalam membantu pembelajaran bahasa Indonesia, di mana mereka akan menyelesaikan tugas tanpa harus ada di ruang kelas.
Metode Pemecahan Masalah
Metode ini merupakan hal yang akan membuat siswa meluaskan pengetahuan bahasanya dengan berpikir kritis. Bisa dilakukan dengan cara membuat naskah pidato atau mengutarakan sebuah pendapat dengan memakai bahasa Indonesia.
Untuk lebih jelas mengenai metode pembelajaran bisa lihat tautan tersebut.
Saat pembelajaran berlangsung, guru diharapkan untuk proaktif, ini bertujuan agar pembelajaran bahasa bisa lebih hidup, sehingga suasana kelas bisa lebih bersemangat dan siswa bisa termotivasi untuk belajar bahasa.
Bila guru mendapat kesukaran dalam mengajar bahasa Indonesia. Guru harus bisa berinisiatif untuk meng-upgrade diri. Selain bisa menguntungkan guru, hal tersebut juga bisa menguntungkan siswa, karena siswa yang pintar berasal dari guru yang cerdas.
Pada pelaksanaan pembelajaran bahasa, terdapat fokus utama, yakni pembelajaran harus sesuai dengan kondisi dunia nyata siswa. Caranya adalah dengan memberikan contoh yang sesuai dengan pemahaman siswa tentang kondisi sekitarnya ketika guru menyampaikan sebuah materi bahasa.
Agar pembelajaran semakin dipahami siswa, guru juga harus memberikan sedikit suntikan seni (bisa berupa karya sastra, musik, pertunjukan, film dsb), karena seni sangat mudah mencair dengan kehidupan siswa (manusia), contohnya adalah dengan membacakan novel, cerita bergambar, cerpen, film, puisi dsb.