Sebelum melakukan tindakan tentu membutuhkan sebuah teori. Teori merupakan landasan agar setiap implementasi berjalan lurus dan tidak melenceng dari apa yang telah ditetapkan.
Ini berlaku juga dengan belajar, belajar tidak hanya dilakukan secara sporadis tanpa tujuan. Untuk itu mari kita simak tentang apa itu teori belajar.
Daftar Isi
Pengertian Teori dan Belajar
Ketika membahas mengenai sebuah teori, umumnya orang-orang menyimpulkan bahwa teori merupakan suatu gagasan, pemahaman yang telah dibuktikan dan diuji oleh para ahli dan ilmuwan.
Penjelasan mengenai teori itu sendiri adalah sebuah instrumen yang didalamnya terkandung mengenai konsep, prinsip, struktur dan gagasan yang memiliki satu atau lebih keterkaitan dengan yang lain. Karena sifat teori bisa dianalisis, dibuktikan, dipelajari dan diuji maka teori menjadi sebuah entitas yang dinamis.
Sedangkan belajar adalah upaya/aktivitas secara mandiri dan sadar dari individu yang bertujuan untuk transformasi dari tidak bisa menjadi bisa, dari bodoh menjadi pintar.
Belajar merupakan aktivitas yang berlangsung selamanya, tidak hanya pada saat sekolah namun juga saat di kehidupan sehari-hari dan lingkungan masyarakat.
Aktivitas belajar tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan informasi namun belajar juga merupakan cara/aktivitas untuk memahami sesuatu baik itu bersifat abstrak maupun konkret.
4 Teori Belajar
Pada psikologi pendidikan, arti dari pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang mempertemukan antara emosional, psikomotor, kognitif serta wilayah yang saling mempengaruhi untuk mendapatkan peningkatan dan pengalaman.
Atau menciptakan perubahan dari sebuah pengetahuan, nilai, keterampilan dan perspektif (sudut pandang). Pendapat di atas merupakan hasil olah pikir dari (Illeris, 2000; Ormorod, 1995).
Teori belajar itu sendiri adalah usaha untuk mendeskripsikan cara dan bagaimana suatu individu bisa belajar, sehingga mampu mendapatkan dan memahami suatu pengetahuan secara komprehensif (luas) dan radikal (dalam).
Berikut merupakan aliran dan macam teori pembelajaran yang merupakan buah pikiran dari para ahli yang biasa digunakan oleh para pendidik/guru:
Teori Kognitif
Definisi dari kognitif merupakan berpikir, maksudnya adalah aktivitas memahami dan memikirkan setiap kondisi dari sikap dan tingkah laku yang dilakukan.
Jika teori ini dihubungkan pada pembelajaran maka teori kognitif merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan berpikir. Mulai berpikir secara individu maupun grup yang nantinya bisa untuk merubah pandangan, sikap dan tingkah laku.
Terdapat karakteristik dari pembelajaran kognitif, yakni pada aktivitasnya lebih menekankan pemahaman daripada mengingat, dalam pembelajaran sering menggunakan soal untuk memecahkan masalah. Berikut merupakan pemaparan lengkap dari teori belajar kognitif.
Teori Konstruktivistik
Secara etimologi sendiri dalam kandungan teori ini terdapat kata konstruktif yang berarti membangun. Pada implementasi pembelajarannya teori ini memiliki esensi bahwa informasi atau pengetahuan merupakan suatu yang harus dibangun oleh siswa secara bertahap.
Pengetahuan bisa diperoleh melalui pengalaman yang dilakukan pada saat belajar. Manfaat dari teori ini sendiri adalah siswa bisa melakukan sebuah keputusan dalam memperoleh ide dan menyelesaikan masalah. Agar lebih jelas mengenai teori belajar konstruktivistik simak tautan tersebut.
Teori Behavioristik
Teori yang memiliki arti tingkah laku ini merupakan teori yang berfokus pada pemberian penguatan (pengulangan) pada siswa saat pembelajaran, penguatan tersebut berupa stimulus-respon. Ini bertujuan untuk memahami tingkah laku siswa berdasarkan interaksi mereka dengan lingkungannya.
Jika teori ini dihubungkan pada saat pembelajaran, maka tingkah laku merupakan rujukan utama pada hasil pembelajaran. Untuk bisa lebih mengetahui tentang teori ini simak: teori belajar behavioristik.
Teori Humanistik
Seperti yang kita tahu pada teori ini terkandung kata human atau manusia. Maka Teori ini berfokus pada cara untuk memanusiakan manusia. Bila dilihat pada pembelajaran, teori ini bertujuan untuk meningkatkan potensi yang ada pada setiap siswa.
Humanisme secara langsung berfokus pada ide aktualisasi diri, di mana setiap manusia akan damai, nyaman dan tenang bila pemenuhan hierarki kebutuhan bisa terpenuhi. Dengan terpenuhinya hierarki kebutuhan tersebut maka manusia bisa menjadi versi terbaik dari dirinya. Karena pada dasarnya setiap manusia berjuang untuk memenuhi kebutuhan ini.
Cara yang bisa dilakukan untuk pembelajaran humanisme ini adalah guru membuat lingkungan kelas yang bisa membantu siswa dalam mengaktualisasi diri mereka. Guru bisa membantu memenuhi kebutuhan fisik & emosional (hierarki kebutuhan) siswa dengan cara menyediakan tempat yang nyaman dan aman untuk belajar, makanan dan dukungan atau motivasi yang mereka butuhkan untuk mencapai kesuksesan.
Pembelajaran humanisme bisa dikatakan berhasil apabila siswa bisa memahami dirinya dan lingkungan sekitar dengan baik. Berikut merupakan penjabaran lengkap mengenai teori belajar humanistik.
Teori Gestalt
Ini merupakan percabangan dari teori belajar kognitif yang diutarakan oleh psikolog asal Jerman bernama Max Wertheimer.
Dia berpendapat bahwa terdapat 5 hukum yang bisa diterapkan pada aktivitas pembelajaran (usia muda). Diantaranya adalah perilaku, pengalaman, belajar yang berfaedah, transfer dan prinsip dalam belajar.
Cara Menerapkan Teori Belajar dalam Kelas
Guru bisa menciptakan teknik dan strategi khusus untuk menerapkan teori belajar ini dalam aktivitas pembelajaran mereka. Pertama-tama guru harus fokus untuk mempelajari setiap jenis teknik pengajaran dan pengelolaan kelas.
Guru harus paham setiap detail mengenai teori belajar, ini bertujuan agar saat pembelajaran guru bisa cepat tanggap bila terjadi kesalahan. Selain itu pemahaman mengenai teori juga bisa membantu guru untuk terhubung dengan setiap jenis dan sifat siswa.
Guru juga bisa fokus pada cara belajar yang berbeda-beda untuk menjangkau setiap jenis siswa, sehingga dalam memfasilitasi siswa dalam meraih kebutuhan bakat dan minat bisa tercapai.
Kesimpulan
Teori belajar merupakan alat untuk meraih tujuan yang akan dicapai dari aktivitas pembelajaran. Dengan beraneka ragamnya teori, ini bisa membuat setiap aktivitas pembelajaran yang ingin dicapai bisa lebih efektif.
Teori belajar bisa dianalogikan sebagai alat, misal kita ingin melintasi laut menggunakan perahu, ingin melintasi udara menggunakan pesawat.
Begitu pula dengan teori belajar, dengan beraneka ragamnya teori maka setiap pelaksanaan pembelajaran bisa lebih bermakna dan efisien.
Tentu hal yang paling krusial adalah cara memilih agar bisa lebih efektif untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Agar bisa memilih dengan tepat, maka kami sarankan untuk melihat setiap detail dari teori belajar yang ada di website ini.
Terima kasih untuk artikenya. Sangat bermanfaat dan mudah untuk dipahami.
Lengkap sekali materi dan pembahasanya,
Terimaksi 🙏🙏